Sabtu, 21 Januari 2012

Aplikasi Sifat Koligatif ( Penurunan titik beku dan tekanan osmosis )


Aplikasi Penurunan Titik Beku
 
1.       Antibeku dalam tubuh hewan
Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub memanfaatkan  prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung sejumlah garam dan zat-zat antibeku lainnya yang mampu menurunkan titik beku air hingga 0,8 °C. Dengan demikian ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9°C karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan Kristal es dalamm jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga dan neatoda. TUbuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, sedangkan nematode mengandung gliserol dan trihalose.
2.       Antibeku untuk mencairkan salju
Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk berjalan. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCl dan CaCl2. Penaburan garam tersebut berfungsi untuk mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair.


Aplikasi Tekanan Osmosis

1.       Mengontrol bentuk sel
Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis disebut isotonic. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekana osmosis lebih tinggi daripada larutan lainnya disebut hipertonik.
Contoh larutan isotonic adalah cairan infuse yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infuse harus isotonic dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, naik ke dalam maupun keluar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak akan mengalami kerusakan.
2.       Mesin Cuci Darah
Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi ini menggunakan menggunakan metode dialysis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membrane semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul-molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada dalam darah.
3.       Pengawetan makanan
Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan.
4.       Membasmi Lintah
Garam dapur dapat membasmi hewan lunak seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh lintah sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya.
5.       Penyerapan Air oleh Akar Tanaman
Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekirat tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman.
6.       Desalinasi Air Laut menjadi Air Murni
Air bersih dapat diperoleh dengan lebih ekonomis dengan desalinasi air laut, melalui proses yang disebut osmosis balik. Bila larutan ionic air laut  yang bersentuhan dengan membrane semipermeabel diberi tekanan yang melebihi tekanan osmosis, air yang sangat murni akan melewati membrane menuju bagian air murni. Reverse osmosis juga dipergunakan untuk mengendalikan pencemaran air.

Kalau mau versi pdf-nya bisa di download disini.

Sumber : Muchtaridi, Sandri Justiana. 2007. Kimia 3. Jakarta : Yudhistira

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarmu ditunggu ya.. :)