Selasa, 09 Desember 2014

Sumber Air Pengairan Pertanian (Irigasi)



Seluruh keperluan air bagi tanaman dan untuk kelembapan tanah dapat dicukupi oleh ketersediaan air pengairan yang berasal dari air permukaan dan air tanah. Sumber air permukaan yaitu sungai, danau, waduk dan curah air hujan sedang sumber air tanah yaitu air tanah bebas dan air tanah tertekan.

Ketersediaan air pengairan bagi pertanian berbeda-beda tergantung pada musim, lokasi sumber air dan usaha-usaha konservasi air. Namun demikian, ketersediaan air pengairan yang cukup banyak akan tetapi tidak bebas dari pencemaran dan bahan-bahan buangan yang dapat meracuni tanaman, maka sumber air demikian tidak dapat dimanfaatkan. Denagn demikian sumber air pengairan yang perlu diperhatikan bagi pengairan lahan-lahan pertanian yaitu :

  • Yang debitnya memadai
  • Air tersebut berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi berupa unsur hara bagi tanaman dan mineral bagi kesuburan tanah.

Air Permukaan Tanah
Indonesia merupakan daerah tropika, di daerah ini curah hujan merupakan sumber pokok bagi tersedianya air pengairan terutama air permukaan. Air hujan yang tercurah pada suatu daerah sebagian akan terinfiltrasi melalui pori-pori tanah ke dalam tanah dan sebagian lagi karena daya resap pori-pori tanah tidak memungkinkan akan membentuk aliran air permukaan (runoff) yang terus mengalir ke bagian bawah dan masuk ke dalam sungai-sungai. Aliran air permukaan biasanya mengangkut unsur hara dari tanah di bagian atas ke tanah bagian bawah atau langsung terangkut ke dalam sungai yang selanjutnya mengangkut ke muara dan laut dan mengalirkannya ke danau-danau atau waduk yang telah dibuat. Air sungai, danau dan waduk yang demikian jika diuji biasanya menunjukkan kualitas air yang banyak mengandung unsur hara yang penting bagi tanaman.

Air hujan yang terinfiltrasikan ke dalam tanah sebagian akan mengalir kembali keluar dari tanah dan masuk lagi ke sungai-sungai, tetapi sebagian akan bertahan sementara di dalam tanah dan selanjutnya sedikit demi sedikit air tanah ini akan keluar pula melalui mata air – mata air ke permukaan tanah dalam jangka waktu yang relatif lama. Air tanah ini menjamin terpenuhinya kebutuhan manusia akan air minum dan lain-lain. Dalam kaitan dengan bergeraknya air pada lapisan permukaan tanah dan dalam lapisan bawah tanah, kita mengenal istilah-istilah interflow, ground water dan ground water run off.


  • Interflow, yaitu aliran yang meresap ke lapisan tanah permukaan dan kemudian mengalir kembali ke luar dari lapisan tanah permukaan tersebut ke permukaan tanahnya.

  • Ground water, yaitu air tanah atau jelasnya air permukaan yang meresap ke dalam tanah dan berkumpul di bagian lapisan bawah tanah yang kemudian sedikit demi sedikit akan keluar melalui mata air.

  • Groud water run off, yaitu limpasan air tanah,

Hujan yang turun pada suatu atau beberapa daerah selanjutna akan mengalir dan masuk ke dalam parit-parit, selokan-selokan, sungai-sungai kecil dan menyatu dalam sungai besar, untuk seterusnya mengalir ke muara atau laut dan danau. Jadi sungai tersebut berfungsi mengumpulkan dan mengalirkan curahan air hujan dari suatu daerah aliran sungai.

Air Tanah
Daerah penampungan (reservoir, reservation) air tanah terdapat di lapisan bawah tanah tepatnya di dalam lapisan padat atau batuan yang sarang yang biasanya terbentuk dari bahan-bahan pasir ataukerikil, tufa vulkanis, batu gamping, dan beberapa bahan lainnya. Lapisan penampungan air tanah ini lebih dikenal sebagai lapisan pengandung air atau akuifer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarmu ditunggu ya.. :)