Awal september lalu banyak berita mengenai kekeringan di
daerah-daerah di Indonesia. Kelangkaan air dimana-mana, air bersih tak lagi
tersedia, sampai-sampai ada orang yang mengambil air dari sungai-sungai yang
hampir mongering dengan warna air yang keruh dan kualitas airnya tidak
terjamin, bersih tidaknya juga tidak terjamin. Ironis memang, di negara yang
dikelilingi air ini malah penduduknya kekurangan air.
Masalah utama dari kekeringan ini sebenarnya adalah
bagaimana kita memanajemen air. Ketika musim hujan kita kebanjiran, ketika
kemarau panjang kita kekurangan air bersih. Jika setiap orang bisa memanajemen
penggunaan airnya dengan baik, berapa banyak air yang bisa kita hemat, berapa
banyak air yang bisa kita simpan saat kemarau panjang datang. Jika setiap orang
sadar bahwa daerah tangkapan hujan itu penting dan alih-alih terus-terusan
membangun bangunan setiap orang memilih untuk menanami tanahnya dengan
pepohonan pasti cadangan air tanah kita akan melimpah dan banjir juga
terhindarkan. Jika setiap orang menyingkirkan rasa egoisnya sejenak untuk memiliki sumber airnya sendiri dan
menggunakan satu sumur untuk beberapa keluarga, pasti akan lebih efektif dan
efisien.
Terus tanamkan budaya hemat air, menggunakan air lebih
efektif dan efisien. Contoh kecilnya
antara lain mematikan keran apabila ari sudah tidak digunakan, segera menutup
saluran air yang bocor, mencuci mobil atau motor sendiri dengan air diember
daripada dengan menggunakan selang karena penggunaan selang akan lebih banyak
membuang air, mengurangi konsumsi air minum kemasan karena dalam proses
produksinya air minum kemasan menggunakan lebih banyak air dalam proses
pengemasannya, lebih baik memasak air sendiri, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu ditunggu ya.. :)